JAKARTA, KOMPAS.com - Hidayat Nur Wahid akhirnya
memberikan tanggapan atas larangan untuk menjadi khatib saat berada di
Pulau Panggang, Kepulauan Seribu. Hidayat menegaskan tidak ingin
berpolemik tentang larangan Ketua Masjid An Ni'Mah.
"Tapi jika
benar Gubernur atau Bupati tidak pernah memberikan perintah larangan
itu, Gubernur dan Bupati harus memberikan teguran secara terbuka kepada
bawahannya," kata Hidayat Nur Wahid saat jumpa pers di Media Center
Hidayat-Didik, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (6/5/2012).
Ia
menjelaskan, sejak mereka tiba di Pulau Panggang, tidak ada masalah
yang mereka hadapi. Masyarakat pulau tersebut menerima Hidayat dan
rombongan dengan ramah. Pemberitahuan terkait larangan berkhotbah pun
tidak pernah diketahuinya hingga sejam sebelum sholat Jumat.
Ketua
masjid yang mengeluarkan larangan tersebut mengaku hanya melaksanakan
perintah atasannya. Atas dasar itu, Hidayat meminta Gubernur DKI Jakarta
dan Bupati Kepulauan Seribu memberi peringatan terbuka kepada pegawai
honorer itu.
Peringatan yang diketahui publik tersebut sekaligus
menjadi bukti bahwa kedua petinggi pemerintah daerah itu tidak pernah
mengeluarkan larangan dimaksud. "Jika ada yang mengskenariokan larangan
ini tentu sangat kami sayangkan," kata Hidayat mengingatkan.
Ia
berharap pihak-pihak yang ingin menjegalnya tidak menggunakan cara-cara
politik yang kerap digunakan penguasa Orde Baru. Pasalnya, cara tersebut
bisa memecah belah warga dan justru menjadi boomerang yang bisa merusak
citra orang yang melakukannya.
Hidayat menegaskan, ia terdidik
dan terbiasa menjadi seorang khatib. Bahkan, hingga kini ia masih rutin
memberikan khotbah di Masjid Istiglal Jakarta.
"Saya seorang juru
khotbah. Saya juga mantan Ketua MPR. Kok tiba-tiba ada larangan untuk
berkhotbah yang tidak wajar seperti itu," kecam Hidayat.
Bakal
calon Gubernur DKI Jakarta yang diusung PKS ini berharap tidak akan ada
lagi intimidasi dan tekanan terhadap masyarakat di akar rumput, termasuk
terhadap mereka yang memberikan dukungan kepada pasangan bakal calon
tertentu.
Ia berharap pula para birokrat pemerintahan tidak perlu
menggunakan kewenangan untuk memberikan tekanan kepada warga.
Maybe if speaking only, not banned, sir. worry about it after your next campaign, supporters of you,sir, will you put up posters everywhere. Before, me is excited to support you. but the sight of your team that you put up posters all over the place ranging from utility poles to the wall of the house, so I do not respck again., this may be true for a way to introduce yourself, but if you do then make dirty all over the place, lest later if so the governor, the people invited to dispose of trash everywhere. please understanding. Thank you.
BalasHapus